Strategi Pengembangan Unit Bisnis di PT Unilever


1.1  Strategi PT Unilever Pada Setiap Unit Bisnis
. Di dalam menghadapi persaingan, PT Unilever menerapkan banyak strategi dalam memenangkan persaingan antar perusahaan. Strategi inilah yang menjadi kunci keberhasilan dalam mengusai pangsa pasar dalam negeri. Pada setiap unit bisnisnya.
Setiap perencanaan strategi Unilever membuat terlebih dahulu analisis SWOT. Hal ini bertujuan karena analisis SWOT membantu mengidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Diharapkan dalam pada saat pengambilan keputusan semua faktor faktor yang ada bisa dipertimbangkan dengan tepat.

Analisis SWOT PT Unilever
 Kekuatan (Strengths)
1. Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model yang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih spesifik perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima si model dalam iklan tersebut.
2. PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007)
3. Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
4.Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di segenap jajaran.
5. Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care, dan ice cream.
6. Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat penjualan.
7. PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga ke daerah-daerah dapat terlayani.
8. PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on quality”. Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas produk.

Kelemahan (Weaknesses)
1. PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mesti dihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua, komunikasi pada karyawan yang bisa menerima pesan yang berbeda-beda. Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan departemen (SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk yang biasanya sangat berorientasi komersial.
2. Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
3. Jumlah karyawan yang tambun.
4. Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
5. Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
6. Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.

Kesempatan (Opportunities)
1. Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagi ekonomi Indonesia sebesar 6.3%.
2. Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan papua.
3. Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.
4. Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang baik.
5. Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan 122.922.553 (50,1%) perempuan.
6. Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods.
7. Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.
8. Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83 %.

Ancaman (Threats)
1.Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak, bahan kimia dan komoditas lainnya.
2. Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
3. Melemahnya daya beli konsumen.
4. Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.
5. Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya pemasaran produk.
6. Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri.
7. Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.
8. Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional menjadi produk-produk luar negeri.
9. Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan hutan yang membahayakan komunitas orang utan.
10. Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever.
11. Produk pesaing dengan harga lebih rendah.







Dari analisis SWOT diatas dapat disimpulkan bahwa PT Unilever lebih memilih strategi mengembangkan kualitas produk yang dihasilkan oleh setiap unit bisnis. Hal ini bisa dilihat dari faktor strengh yaitu perbaikan mutu yang tercermin dari moto Unilever “operational excellent with no compromise on quality”. Selain itu strategi dalam hal promosi yang gencar juga dilakukan mengingat unilever memiliki sumber dana yang besar dari setiap unit bisnis.


1.2 Evaluasi Portofolio Matrik BCG Pada PT Unilever
Setelah menganalisis SWOT Unilever langkah selanjutnya dalam menentukan rencana strategi kedepan adalah menentukan portofolio matrik BCG. Pembuatan portofolio didasari untuk mengkategorikan golongan dari setiap unit bisnis. Penyusunan matrik BCG berguna untuk memberikan bantuan dana pada setiap lini guna pengembangan produk itu sendiri.

Gambar Matriks BCG Unilever

Untuk produk yang bisa dikategori star adalah produk sabun mandi. Unilever menguasai hampir 72% pasar sabun mandi pangsa pasar dalam negeri. Hal ini menunjukan bahwa untuk produk kategori ini telah menjadi leader dalam persaingan produk tersebut. Selain itu pengkategorian ini juga didukung pertumbuhan pangsa pasar yang signifikan


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Strategi Pengembangan Unit Bisnis di PT Unilever"

Posting Komentar